Postingan

Kiriman dari sahabat Terang Bagi Kota Ferry Tan

Shalom! Good morning and good night too for some who live in Indonesia. Happy Terrific Thursday everyone! Yes its Thursday again which mean one more day to Friday in the third week of October. After today is just only 19 more work days to Thanksgiving break. Wow the time really gone so fast. It's mean our 'FEAR' about everything happen in our life it's supposed to be gone fast too right? Ooh come on just one more day, and we can relax, enjoy our self and released our tiredness. Remember we are still human so tiredness and fear is always been our nature and always happen in our life. We can't ignore those thing which happen and comes in our life. Brave and Fear are two sides in the same coin, they are always be a part of our life. My question is when God wrote in Deuteronomy 30:19 which is said, "I call on heaven and earth as witnesses today that I have offered you life or death, blessings or curses. Choose life..." Which way you choose? OR What will you...

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota Rudy Martono Sh

Ketamakan dan Berkat Allah “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya” 1 Yohanes 2:15 Kita perlu mengawasi hidup kita terhadap cinta akan kekayaan dan kepentingan duniawi. Semua cinta akan harta benda duniawi, bukanlah suatu dosa. Keindahan kekayaan hanyalah satu tetes dari kasih-Nya dan menyatakan tanda kebaikan-Nya. Semua itu mengobarkan kasih kita kepada-Nya bagaikan tanda kasih seorang sahabat karib. Mengasihi harta benda merupakan kewajiban, bukan dosa. Semua berkat2 duniawi merupakan alat untuk menopang fisik kita, dan memelihara kehidupan dan kesehatan kita, sebagaimana kita memang berhutang untuk melayani Allah di dunia dalam perjalanan kita menuju surga. Kita mengasihi materi sebagai alat bantu jarak jauh bagi keselamatan kita. Kekayaan juga dapat memampukan kita membantu melegakan kebutuhan saudara seiman kita, demikianlah kita dapat menyukai dan bersyukur atas semua materi. Keberdosaan dalam mencintai kekayaan adalah apabila kekayaan dicintai, diingin...

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                  "Jujur, ajur?"      Pilkada (pemilihan kepala daerah) serempak sebentar lagi, pemerintah melalui KPU (Komisi Pemilihan Umum) telah menetapkan besok tanggal 15 Februari 2017 pilkada diikuti oleh 101 daerah dari tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Kini bermunculan orang2 yang minta dipilih sebagai pemimpin masa depan. Tentu kita sudah harus makin bijak, cari dan pilih orang jujur, cari bukti bukan janji. Akar pahit masa lalu 'banyak pemimpin 'tukang kibul' kita jadikan pengalaman berharga seumur hidup.      Orang jujur dan tulus hati akhir-akhir ini bak manusia langka. Untuk mencari orang jujur sama dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Pungli terdapat hampir di semua lini, itulah negeri ini saat ini. 'Revolusi mental'nya Jokowi kita berikan dukungan berarti, perkara kita suka apa tidak suka dengan Jokowi itu soal nanti.      Sebagai dosen, saya...

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                 "Ora et labora"      Ora et labora adalah terjemahan dari bahasa latin yang artinya 'berdoa dan bekerja', yang mengacu pada praktik monastik  peraturan Santo Benediktus di abad pertengahan, yang memandang doa dan kerja sebagai perpaduan yang tak terpisahkan sebagai kebutuhan untuk menyeimbangkan antara doa dan kerja (wikipedia, 20-10-2016 pukul 03.37).      Kemarin malam, dalam sebuah PA di blok C teman kami, pak WD mengungkapkan betapa penting dan berkuasanya (powerfull) ora et labora; kalau hanya berdoa tanpa bekerja pasti tak kan ada berkat yang langsung jatuh dari langit. Kalau hanya bekerja tanpa berdoa berkat yg kita terima, seberapapun banyaknya, tak pernah bisa kita nikmati dengan penuh rasa syukur.      Orang yang tidak bisa bersyukur itu terlihat saat menerima 'bayaran', yang dilihat bukan berapa rupiah yang dia terima tapi berapa rupiah yang o...

Kiriman Dari Sahabt Terang Bagi Kota : Ferry Tan

Shalom! Good morning and good night too for some who lives in Indonesia. Happy Wonderful Wednesday everyone! Wow its already in the middle of the third week of October 2016 already...unbelievable. The time gone really fast. However, do we still worry or afraid to use our short life with something worthy? Sometime we still thinking that we are still young or there are still plenty of time to do something good or we are really afraid of changing? My advice is DO IT NOW, don't prolong anymore,  don't wait until we don't have time no more. Don't play with our life. God really loves us, He proof it already by sending His only begotten son to die on the cross for us. And now we have to think how we pay Him back? We just need to believe in Him as Lord and Savior. If we believe in Him then we start seeking, praising and trusting Him fully. However, whether or not we want to admit it, we have all been afraid of the dark. But what makes darkness so scary? For one thing, it co...

Kegiatan anggota TBK bersama dengan gereja-gereja yang dikoordinir oleh Pos SIGAP bencana

Gambar

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota : Rudy Martono Sh

Renungan pagi.... CAKAP SAJA TIDAK CUKUP Baca:  Keluaran 35:30-35 "Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli...yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu."  Keluaran 35:35 Keahlian atau kecakapan dibutuhkan dalam melakukan suatu pekerjaan.  Ketika seseorang ahli atau cakap dalam bidang tertentu maka karya yang dihasilkannya pun pasti akan berbeda dan luar biasa.  Namun dalam hal melayani pekerjaan Tuhan keahlian atau kecakapan saja tidak cukup, diperlukan pula hati yang tergerak dan terbeban.  Jika hanya mengandalkan keahlian atau kecakapan, seseorang cenderung akan menjadi performer, melayani sebagai sarana unjuk kebolehan, one man show.  Banyak orang punya bakat atau talenta luar biasa tapi sedikit yang memiliki hati yang terbeban melayani pekerjaan Tuhan dengan sepenuh hati.      Untuk mengerjakan proyek kudus-Nya Tuhan me...

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                 "Pemimpin"      'Rencanakan pekerjaanmu dan kerjakan perencanaanmu', demikianlah salah satu bunyi kata-kata bijak. Orang yang bisa merencana, tapi tak pernah mengerjakan apa yang direnanakannya sama dengan pemimpi. Sebaliknya orang yang selalu bekerja tanpa merencanakan apa2 yang dikerjakannya adalah kuli.      Seorang 'pemimpin' adalah orang yang merencana, punya mimpi, dan mengerjakan impiannya itu.      Ingat pemimpin, ingat pilkada bulan Februari 2017 yad, mari kita pilih pemimpin yang punya visi, berkomitmen menjalani visinya melaui program2 riilnya.      Sebagai seorang pemimpin, marilah kita meneladani Pemimpin di atas segala pemimpin, DIAlah Tuhan Yesus Kriatus. KomitmenNYA jelas, seperti yang tertulis di Markus 10:45 (TB): "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya m...

Kiriman dari Sahabat Terang Bagi Kota : Rudy Martono Sh

Renungan pagi BERKAT TUHAN:  Untuk Orang Benar Baca:  Mazmur 1:1-6 "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,"  Mazmur 1:1 Hidup berbahagia dan diberkati adalah dambaan setiap orang, tanpa terkecuali.  Namun untuk memiliki kehidupan yang berbahagia dan diberkati bukanlah perkara mudah, ada harga yang harus kita bayar sebagaimana disampaikan oleh pemazmur.  Hidup kita akan diberkati dan berbahagia apabila kita tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa dan tidak berada dalam kumpulan pencemooh.      Orang fasik adalah orang yang tidak beriman, tahu tentang Tuhan dan firman-Nya tapi tidak mau melakukannya; orang berdosa adalah orang yang melakukan kejahatan dan hidup menuruti hawa nafsunya. Sementara pencemooh adalah orang yang kesukaannya mencari-cari kesalahan, menghakimi, mengejek,...

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                   "Berani"      Berani (lawan kata dari takut). Berani, bukan berarti sudah tidak punya rasa takut, melainkan dapat menguasai ketakutan. Terang itu bukan berarti tidak adanya gelap, tetapi dapat menguasai kegelapan.      Pernah saya saksikan di sini, bahwa mantan tetangga saya beda RT, anak sulungnya, laki-laki, hingga usia dewasa takut ke kamar mandi di malam hari. Jika harus ke kamar mandi, minta tolong diantarkan adiknya (perempuan).      Takut kepada apapun dan siapapun, kecuali takut dan hormat kepada Tuhan, harus diperangi dan dilawan karena ketakutan itu merugikan diri sendiri dan orang lain.      Hidup dalam ketakutan itu: 'makan tak enak, tidur tak nyenyak, main tak 'jenak' (Jawa)', galau, resah, gelisah.      Tidak ada alasan bagi kita 'tinggal dalam ketakutan' atau banyak alasan bagi kita untuk 'berani', antar...

Kiriman dari Sahabat Terang Bagi Kota: Rudy Martono Sh

Renungan pagi.... Kalau ada keramik indah memukau, pasti orang yg melihat berdecak kagum lalu bertanya, siapa gerangan sang seniman perancang dan pembuatnya? Lalu kalau sang seniman ada di situ, pasti orang itu akan langsung menyampaikan apresiasi atau memuji kehebatan sang artis. Sementara si keramik, ya tetap saja hanya keramik: tanah liat yg dibentuk sedemikian rupa, dilukis, diwarnai serta dibakar hingga menjadi barang seni yg bernilai tinggi. Manusia juga hanya tanah liat yg dibentuk, diberi nafas hidup, serta dipelihara, dicintai, diampuni, diperlengkapi dengan akal budi serta dikaruniakan bakat dan kemampuan, bahkan diberi hikmat untuk memilah-milah dan memutuskan mana yang baik serta indah... Ketika manusia berprestasi dan melakukan hal-hal yg bernilai serta indah mengagumkan, bukankah seharusnya apresiasi dan pujian tidak terhenti hanya sampai pada tanah liat yg diberi nafas hidup dan kemampuan serta dipanggil manusia? Seharusnya apresiasi dan pujian ditujukan kepada Al...

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                "Nawa Cita"      Nawa=sembilan, nawa cita=sembilan agenda prioritas pasangan Jokowi-JK. Sembilan Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Inilah 'nawa cita' itu: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar" 6. Meningk...

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                    "O T A K"      Otak (bahasa Inggris: encephalon, brain) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous system, CNS). Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan danpemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf di dalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya (wikipedia, 13-10-201...

Kiriman dari Sahabat Terang Bagi Kota: Sisca Tesalonika

SEBENTAR LAGI YA TUHAN Amsal 24:33 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," Sebelum  maraknya telepon genggam, sarana komunikasi adalah telepon rumah. Seseorang hanya bisa dihubungi  selama ia berada di rumah. Jika ia pergi ada mesin penjawab otomatis yang mengatakan: “Maaf, saya tidak dapat menerima telepon anda saat ini. Silahkan tinggalkan pesan dan saya akan menghubungi  kembali.” Si penelepon  menunggu dan berharap supaya orang yang dihubungi tidak lupa  untuk menghubunginya. Ketika semestinya menghubungi si penelepon, seseorang biasanya menunda-nunda karena lelah. Dia berujar “nanti saja sebentar lagi”. Penulis Amsal menggambarkan dirinya melalui ladang seorang pemalas. Tanahnya tertutup jeruju dan temboknya roboh. Menurutnya orang yang malas itu, sama dengan orang yang tidak berakal budi. Pemalas, sebenarnya memiliki ladang yang harus ia kerjakan. Namun ia lebih suka tidur, mengant...