Perenungan Pribadi Slamet Priyanto
Perenungan Pribadi:
Berani (lawan kata dari takut). Berani, bukan berarti sudah tidak punya rasa takut, melainkan dapat menguasai ketakutan. Terang itu bukan berarti tidak adanya gelap, tetapi dapat menguasai kegelapan.
Pernah saya saksikan di sini, bahwa mantan tetangga saya beda RT, anak sulungnya, laki-laki, hingga usia dewasa takut ke kamar mandi di malam hari. Jika harus ke kamar mandi, minta tolong diantarkan adiknya (perempuan).
Takut kepada apapun dan siapapun, kecuali takut dan hormat kepada Tuhan, harus diperangi dan dilawan karena ketakutan itu merugikan diri sendiri dan orang lain.
Hidup dalam ketakutan itu: 'makan tak enak, tidur tak nyenyak, main tak 'jenak' (Jawa)', galau, resah, gelisah.
Tidak ada alasan bagi kita 'tinggal dalam ketakutan' atau banyak alasan bagi kita untuk 'berani', antara lain karena Tuhan beserta kita, seperti janji Tuhan Yesus Kristus kepada kita, yang bisa kita baca di kitab Ibrani 13:5b (TB): "AKU sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan AKU sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (JAWA94): "AKU ora bakal négakaké kowé, lan kowé ora pisan-pisan bakal Daktilar."
Doa: "BAPA Sorgawi, kami mempercayai janjiMU, karena Engkau Tuhan bukan manusia yang mudah berjanji sekaligus mudah ingkar janji. Kamipun percaya Engkau Tuhan yang mampu mengubah rasa takut menjadi kekuatan, keberanian untuk melawan berbagai ketakutan produk dunia ini, amin".
Selamat beraktivitas dengan keberanian yang Tuhan beri, Jesus Christ bless you (sp).
"Berani"
Berani (lawan kata dari takut). Berani, bukan berarti sudah tidak punya rasa takut, melainkan dapat menguasai ketakutan. Terang itu bukan berarti tidak adanya gelap, tetapi dapat menguasai kegelapan.
Pernah saya saksikan di sini, bahwa mantan tetangga saya beda RT, anak sulungnya, laki-laki, hingga usia dewasa takut ke kamar mandi di malam hari. Jika harus ke kamar mandi, minta tolong diantarkan adiknya (perempuan).
Takut kepada apapun dan siapapun, kecuali takut dan hormat kepada Tuhan, harus diperangi dan dilawan karena ketakutan itu merugikan diri sendiri dan orang lain.
Hidup dalam ketakutan itu: 'makan tak enak, tidur tak nyenyak, main tak 'jenak' (Jawa)', galau, resah, gelisah.
Tidak ada alasan bagi kita 'tinggal dalam ketakutan' atau banyak alasan bagi kita untuk 'berani', antara lain karena Tuhan beserta kita, seperti janji Tuhan Yesus Kristus kepada kita, yang bisa kita baca di kitab Ibrani 13:5b (TB): "AKU sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan AKU sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (JAWA94): "AKU ora bakal négakaké kowé, lan kowé ora pisan-pisan bakal Daktilar."
Doa: "BAPA Sorgawi, kami mempercayai janjiMU, karena Engkau Tuhan bukan manusia yang mudah berjanji sekaligus mudah ingkar janji. Kamipun percaya Engkau Tuhan yang mampu mengubah rasa takut menjadi kekuatan, keberanian untuk melawan berbagai ketakutan produk dunia ini, amin".
Selamat beraktivitas dengan keberanian yang Tuhan beri, Jesus Christ bless you (sp).
Komentar
Posting Komentar