Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 11, 2017

Kiriman dariSahabat TBK: Deddy S Ginta USA

12 Januari Kebahagiaan Hanya Ada di Dalam Allah “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” Yohanes 6:68 Adakah anda mengandalkan Allah untuk kebahagiaan hidup anda? Di manakah anda meletakkan hasrat hati anda? Apa sumber kepuasan terbesar anda? Kemarilah, dan bersama Abraham layangkanlah mata anda ke arah Timur, Barat, Utara, Selatan, dan pandanglah sekeliling anda; apakah ada yang di langit maupun di bumi yang dapat membuat anda bahagia? Seandainya Allah akan mengaruniakan apa yang anda idamkan, seperti yang dilakukan-Nya terhadap Salomo, apa yang akan anda minta? Pergi dan nikmatilah taman kesenangan, dan kumpulkan semua bunga yang semerbak di sana; akankah ini memuaskan anda? Pergi dan milikilah timbunan uang, dan kumpulkanlah medali-medali kehormatan; akankah salah satu atau semua ini memuaskan anda dan membuat anda menganggap diri berbahagia? Jika memang benar demikian, anda adalah seorang duniawi dan belum lahir baru. Jika a

Kiriman dari Sahabat TBK : Sutrisno Taslim

12 Januari 2017 Ibr.3:7-14 ; Rm.2:17-29 ; Mrk.1:40-45 “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” (40). Siapa dari antara kita yang saat ini sedang sakit, sedang mempunyai permasalahan hidup yang berat, yang mempunyai persoalan hidup dalam rumah tangga dan sebagainya? Maukah kita dipulihkan? Disembuhkan? Yesus sanggup memulihkan dan menyelesaikannya jika ia mau. Percayakah kita? Melihat orang kusta tersungkur dan memohon, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." (ay.41).  Yesus mau karena belas kasihNya kepada kita semua. Penyakit kusta dipandang sebagai penyakit berbahaya dan dapat mengakibatkan tidak kudusnya ibadah dan keadaan najis bagi orang yang bersentuhan dengan si kusta. Kitab lmamat 13:3 mencatat penilaian dan tugas imam terhadap penyandang"penyakit kusta, yakni bahwa imam harus memeriksa penyakit pada kulit,  dan kalau bulu di tempat penyakit

Kiriman dari sahabat TBK ; Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                 "Gelisah"      Sesudah demo akbar 411 (4-11-2016), disusul 212 (2-12-2016), dan akan menyusul 121 (12-1-2017) sebagai bangsa Indonesia, sekaligus sebagai umat beriman, ada rasa 'gelisah' dan itu amat wajar.      Gelisah adalah keadaan dimana seseorang merasa tidak tenang, selalu merasa khawatir. Rasa gelisah timbul karena banyak sebab, misalnya kurang percaya diri, sehabis berbohong, demam panggung, akan menghadapi ujian, rasa bersalah terhadap suatu hal atau kepada orang lain, dsb. (Wikipedia).      Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada TUHAN, percayalah juga kepada-KU (Yohanes 14:1). Perkataan Tuhan Yesus Kristus kepada para muridNYA tsb. mempersiapkan mereka untuk menghadapi hari penyaliban-NYA. DIA tahu mereka akan dapat tetap bertahan dalam badai dengan mempercayai-NYA, meski iblis seolah-olah akan menang.      Seorang pendeta terkemuka dari Inggris, J.H. Jowett, berkeyakinan bahwa kedamaian jiwa bukan berasal d