Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 25, 2016

From Rudy Martonos : "Uang"

'U  A  N  G' ⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶• - IBRANI 13:5a - •✽̶♈̷̴┈̥-̶̯͡⌣̊ "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu."             ADA SEBUAH KARANGAN BAGUS (Ilustrasi): ********************************************************************************* Uang berkata, KENALKAN Namaku : UANG. Nama panggilan : DUIT. Nama guyonan : FULUS. Nama tenar : MONEY. Fisikku lemah, bisa disobek dan dibikin kumal, namun aku mampu merombak tatanan dunia. Aku juga "bisa" merubah prilaku, karena manusia mengidolakan aku. Aku tidak mengerti perbedaan orang baik dan jahat, tetapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan KAYA dan MISKIN. Aku bukan iblis, tetapi sering orang menyebut aku iblis. Banyak suami istri pisah gara-gara aku, kakak dan adik saling membenci karena aku. Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku. Bahkan orang rela membunuh demi aku. Aku bukan Tuhan, tetapi manusia menyembah aku seperti tuhan,

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                       "P O N"      Drh. Chaidir yang menuliskan artikelnya di kompasiana.com memulainya dengan ungkapan Latin 'Mens sana in corpore sano' adalah sebuah mahakarya sastra dari seorang pujangga Romawi, Decimus Iunius Juvenalis, dalam Satire X, sekitar abad kedua Masehi. Seiring perjalanan waktu, berabad-abad kemudian, 'Mens sana in corpore sano' dijadikan jargon olahraga dan kesehatan di seluruh dunia, Ungkapan Latin itu diterjemahkan dengan sangat molek. 'Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat'.      Presiden pertama RI, Bung Karno, menerjemahkan jargon itu dalam program 'Olahraga untuk Nation and Character Building'. Tekadnya tak tanggung-tanggung: 'Jadikan Indonesia salah satu dari 10 besar (the big ten) dunia di bidang olahraga melalui pembinaan olahraga di SD/SLTP/SLTA, karena di sini terdapat bibit-bibit olahragawan, calon-calon juara di kemudian hari.'      PON (Pekan Olahraga N