Postingan

Menampilkan postingan dari September 5, 2016

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota ; Pst.Hermawan

IRI HATI MERAMPAS KEBAHAGIAAN “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri membusukkan tulang” (Amsal 14:30) Socrates menuliskan tentang iri hati seperti borok yang terbuka di dalam jiwa manusia, artinya dosa ini akan merusak jiwa manusia. Iri hati bukan sekedar menginginkan sesuatu yang orang lain punyai, untuk menjadi milik pribadi. Tetapi jauh lebih dari itu semua, iri hati berasal dari sifat dari sesuatu yang buruk. Inilah sifat dari dosa iri hati :1. Membandingkan diri dengan orang lain Orang yang memiliki dosa iri hati selalu membandingkan dirinya dengan orang lain dan kesimpulan dari perbandingan itu adalah orang lain yang memenangkannya. Dia selalu kurang dan kurang. Kelebihan dan serta keunikan dalam diri orang lain membuat dirinya merasa sedih dan berkata :”Andaikan aku bisa mendapatkan apa yang dia miliki” atau “Andaikan aku seperti dia...maka aku akan lebih bahagia”. Dia membandingkan dirinya dengan orang lain, yang lebih tinggi, lebih rendah dan sejajar dengan

Kiriman dari Sahabat Terang Bagi Kota " A.Wirahana.Spdk.Mth

KEBOHONGAN TERBESAR Bacaan: 1Yohanes 1 NATS: Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (1Yohanes 1:8) Ketika seorang pendeta sedang berjalan-jalan, ia bertemu sekelompok anak laki-laki yang mengelilingi seekor anjing. Karena mengkhawatirkan keselamatan anjing itu, ia menghampiri mereka dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Salah satu dari mereka menjawab, "Anjing tua ini tersesat, tetapi kami masing-masing menginginkannya. Kami memutuskan bahwa barangsiapa menceritakan kebohongan terbesar, dialah yang akan mendapatkannya." "Kalian seharusnya tidak mengadakan kontes berbohong," kata pendeta itu. "Berbohong itu dosa! Ketika seusia kalian, saya tidak pernah berbohong!" Keheningan menyelimuti selama beberapa menit. Kemudian saat ia mengira perkataannya dapat mereka terima, seorang dari mereka menatapnya dan berkata, "Baiklah, ia menang. Berikan anjing itu padanya.&q

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:             "Lemah Lembut"      Masa kanak-kanak saya tinggal di kawasan kumuh pinggiran kota Semarang Timur. Kesan tak terlupakan ketika saya berada di tengah komunitas saya. Saya paling suka saat bermain 'pasaran'. Bermain 'kedhawung' untuk membuat tiruan agar-agar. Bermain perasan 'daun waru' untuk membuat tiruan minyak makan, dan bermain 'lempung' tanah liat untuk membuat tiruan roti, mobil, rumah, binatang, orang dan apa saja.      Yach, 'lempung' tanah liat punya karakter 'fleksibilitas yang amat tinggi' bisa jadi atau dijadikan apa saja. Orang macam begini, kumpul dengan orang miskin tidak kelihatan kaya, kunpul dengan orang bodoh tidak kelihatan pandai.      Lemah Lembut, Bukan Lemah, kelemah lembutan adalah kekuatan, orang sekeras apapun (keras hati, keras kepala) dapat dikalahkan oleh kelemahlembutan. Dalam dunia yang didominasi oleh siapa yang kuat--diktator yang kejam, pedagang obat terlar