Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 18, 2016

Kegiatan anggota TBK bersama dengan gereja-gereja yang dikoordinir oleh Pos SIGAP bencana

Gambar

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota : Rudy Martono Sh

Renungan pagi.... CAKAP SAJA TIDAK CUKUP Baca:  Keluaran 35:30-35 "Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli...yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu."  Keluaran 35:35 Keahlian atau kecakapan dibutuhkan dalam melakukan suatu pekerjaan.  Ketika seseorang ahli atau cakap dalam bidang tertentu maka karya yang dihasilkannya pun pasti akan berbeda dan luar biasa.  Namun dalam hal melayani pekerjaan Tuhan keahlian atau kecakapan saja tidak cukup, diperlukan pula hati yang tergerak dan terbeban.  Jika hanya mengandalkan keahlian atau kecakapan, seseorang cenderung akan menjadi performer, melayani sebagai sarana unjuk kebolehan, one man show.  Banyak orang punya bakat atau talenta luar biasa tapi sedikit yang memiliki hati yang terbeban melayani pekerjaan Tuhan dengan sepenuh hati.      Untuk mengerjakan proyek kudus-Nya Tuhan menunjuk:  "...Bezaleel bin Uri

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                 "Pemimpin"      'Rencanakan pekerjaanmu dan kerjakan perencanaanmu', demikianlah salah satu bunyi kata-kata bijak. Orang yang bisa merencana, tapi tak pernah mengerjakan apa yang direnanakannya sama dengan pemimpi. Sebaliknya orang yang selalu bekerja tanpa merencanakan apa2 yang dikerjakannya adalah kuli.      Seorang 'pemimpin' adalah orang yang merencana, punya mimpi, dan mengerjakan impiannya itu.      Ingat pemimpin, ingat pilkada bulan Februari 2017 yad, mari kita pilih pemimpin yang punya visi, berkomitmen menjalani visinya melaui program2 riilnya.      Sebagai seorang pemimpin, marilah kita meneladani Pemimpin di atas segala pemimpin, DIAlah Tuhan Yesus Kriatus. KomitmenNYA jelas, seperti yang tertulis di Markus 10:45 (TB): "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (JAWA94): "Sebab Putran