Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:

                "Ora et labora"

     Ora et labora adalah terjemahan dari bahasa latin yang artinya 'berdoa dan bekerja', yang mengacu pada praktik monastik  peraturan Santo Benediktus di abad pertengahan, yang memandang doa dan kerja sebagai perpaduan yang tak terpisahkan sebagai kebutuhan untuk menyeimbangkan antara doa dan kerja (wikipedia, 20-10-2016 pukul 03.37).

     Kemarin malam, dalam sebuah PA di blok C teman kami, pak WD mengungkapkan betapa penting dan berkuasanya (powerfull) ora et labora; kalau hanya berdoa tanpa bekerja pasti tak kan ada berkat yang langsung jatuh dari langit. Kalau hanya bekerja tanpa berdoa berkat yg kita terima, seberapapun banyaknya, tak pernah bisa kita nikmati dengan penuh rasa syukur.

     Orang yang tidak bisa bersyukur itu terlihat saat menerima 'bayaran', yang dilihat bukan berapa rupiah yang dia terima tapi berapa rupiah yang orang lain terima, disertai rasa iri hati.

     Peserta PA malam itu telah sepakat untuk menularkan 'etos kerja', semangat, tidak bermalas2an, kepada lingkungan keluarga. Jangan semboyan 'muda foya2, tua kaya raya, mati masuk sorga' kita teladankan kepada anak2 kita. Pak Jokowi dalam kabinetnya mengajak kita 'singsingkan lengan baju: 'Kerja kerja kerja!'.

     Tuhan Yesus Kristus dalam ajaranNYA, di kitab 2 Tesalonika 3:10b (TB): "jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (JAWA94): "Sapa sing ora gelem nyambut-gawé, aja mangan."

     DOA: "BAPA Sorgawi, betapa kami bersyukur atas pekerjaan yang KAU anugerahkan kepada kami, ajarlah kami ya Roh Kudus untuk melakukanya dengan segenap hati, kerja adalah iman, Ibadah, amanah, amin"

     Selamat memasuki hari ini, motto: 'bekerja segenap hati', Jesus Christ bless you (sp)                      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kriman Sahabat Terang Bagi Kota

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota: A.Wirahana.Spdk.Mth