Postingan

Menampilkan postingan dari September 14, 2016

Dari meja admin

Hidup adalah perjuangan Hidup adalah perjuangan, perjuangan adalah sebuah usaha yang penuh kesukaran, perjuangan sering kali menimbulkan korban. Korban tenaga, harta, pikiran, perasaan, waktu dan banyak lagi. Namun perjuangan akan menimbulkan hasil, walau mungkin belum tentu langsung dinikmati.      Tidak ada satupun dalam dunia ini diperoleh tanpa berjuang, tanpa berusaha. Demikian pula dengan kehidupan rohani, tidak lepas dari kata berjuang . Berjuang untuk apa?  Berusaha untuk apa?.....sebuah pertanyaan besar ?   Ada orang berjuang dalam kehidupan rohani, berjuang keras bahkan sangat keras tetapi untuk kehidupan duniawi. Kok bisa?! Ada istilah diawali oleh roh diakhiri dalam kedagingan, hampir semua orang yang memulai hidup dalam TUHAN, tujuan awalnya “benar”, tetapi tidak semua bertahan dalam kebenaran. Perjuangan hidup dalam mengiring TUHAN tidaklah mudah, tidak semudah mengucapkan. Ujian demi ujian akan dilalui, pencobaan demi pencobaan akan dihadapi, bertahankah?....perj

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                  "Kendali Diri"      Alkisah, pada malam 8 Oktober 1817 wanita bernama O’Leary menyalakan sebuah lampu minyak kecil dan membawanya ke kandang agar ia dapat memerah susu sapinya. Sapi itu menendang lentera tersebut dan dengan cepat nyala api dari sumbu yang menyala itu merambat ke seluruh kandang. Ketika angin yang kuat meniupnya, api tersebut mengamuk selama lebih dari 24 jam, memusnahkan distrik pusat perdagangan kota Chicago, dan menghancurkan 17.450 bangunan didaerah yang meliputi 3 ½ mil persegi. Sedikitnya 300 orang terbunuh, 90.000 menjadi tuna wisma, dan 200 juta dolar harta benda hancur. Semuanya hanya karena sebuah lampu yang bernyala kecil ditendang oleh seekor sapi.      Api sangat diperlukan dan memiliki banyak kegunaan di rumah dan pabrik kita jika api itu dikuasai dengan baik. Tetapi jika api tidak dapat dikuasai, ia menjadi musuh jahat yang membinasakan semua yang disentuhnya. Penguasaan yang tepat sangat penting dalam

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                  "Hidup"      Dalam masyarakat humanistik kita, orang mengejar banyak cita-cita, menganggap bahwa di dalamnya mereka akan mendapatkan makna. Beberapa cita-cita ini termasuk: kesuksesan bisnis, kekayaan, relasi yang baik, seks, hiburan, berbuat baik kepada orang lain, dsb.      Namun, orang-orang ini justru menceritakan, bahwa saat mereka mencapai impian mereka dalam mengumpulkan kekayaan, relasi dan kesenangan, di dalam diri mereka ada kekosongan yang dalam, perasaan kosong yang tidak dapat dipenuhi oleh apapun. Penulis kitab Pengkhotbah, Salomo (kanjeng nabi Solaiman), menjelaskan perasaan ini ketika dia mengatakan, 'Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, … segala sesuatu adalah sia-sia'      Salomo memiliki kekayaan yang tak terkira, hikmat kebijaksanaan yang melampaui orang-orang pada zamannya maupun zaman sekarang. Dia memiliki ratusan istri, istana dan taman yang menjadikan kerajaan-kerajaan lain cemburu. Makanan da