Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 13, 2016

Kiriman dari Sahabat Terang Bagi Kota: Rudy Martono Sh

Renungan pagi.... Kalau ada keramik indah memukau, pasti orang yg melihat berdecak kagum lalu bertanya, siapa gerangan sang seniman perancang dan pembuatnya? Lalu kalau sang seniman ada di situ, pasti orang itu akan langsung menyampaikan apresiasi atau memuji kehebatan sang artis. Sementara si keramik, ya tetap saja hanya keramik: tanah liat yg dibentuk sedemikian rupa, dilukis, diwarnai serta dibakar hingga menjadi barang seni yg bernilai tinggi. Manusia juga hanya tanah liat yg dibentuk, diberi nafas hidup, serta dipelihara, dicintai, diampuni, diperlengkapi dengan akal budi serta dikaruniakan bakat dan kemampuan, bahkan diberi hikmat untuk memilah-milah dan memutuskan mana yang baik serta indah... Ketika manusia berprestasi dan melakukan hal-hal yg bernilai serta indah mengagumkan, bukankah seharusnya apresiasi dan pujian tidak terhenti hanya sampai pada tanah liat yg diberi nafas hidup dan kemampuan serta dipanggil manusia? Seharusnya apresiasi dan pujian ditujukan kepada Al

Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:                "Nawa Cita"      Nawa=sembilan, nawa cita=sembilan agenda prioritas pasangan Jokowi-JK. Sembilan Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Inilah 'nawa cita' itu: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar" 6. Meningkatkan produktivitas rakyat