Kiriman dari Sahabat TBK : Sutrisno Taslim

12 Januari 2017
Ibr.3:7-14 ; Rm.2:17-29 ; Mrk.1:40-45
“Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” (40). Siapa dari antara kita yang saat ini sedang sakit, sedang mempunyai permasalahan hidup yang berat, yang mempunyai persoalan hidup dalam rumah tangga dan sebagainya? Maukah kita dipulihkan? Disembuhkan? Yesus sanggup memulihkan dan menyelesaikannya jika ia mau. Percayakah kita? Melihat orang kusta tersungkur dan memohon, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." (ay.41).  Yesus mau karena belas kasihNya kepada kita semua. Penyakit kusta dipandang sebagai penyakit berbahaya dan dapat mengakibatkan tidak kudusnya ibadah dan keadaan najis bagi orang yang bersentuhan dengan si kusta. Kitab lmamat 13:3 mencatat penilaian dan tugas imam terhadap penyandang"penyakit kusta, yakni bahwa imam harus memeriksa penyakit pada kulit,  dan kalau bulu di tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih, dan penyakit itu kelihatan lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta; kalau imam melihat hal itu" haruslah ia me-nyatakan orang itu najis. Mereka ini dikucilkan dari kornunitas dan dilarang bergaul secara sosial, termasuk dalam peribadahanjemaat (Bilangan 5:2). Kita pun sering dikucilkan saat kita menderita sakit, ataupun mempunyai persoalan/masalah hidup. Justru saat ini penyakit yang sangat berat adalah penyakit “kesombongan, keserakahan, iri-dengki”. Tapi kita mau belajar dari orang kusta ini untuk menyelesaikan masalahnya. 4 langkah yang dilakukan orang kusta ini untuk menyelesaikan masalahnya : 1> Datang dan memohon pertolongan pada Yesus (40). Apapun masalah kita, seberat apapun, datang pada Tuhan Yesus, mohon pertolongan daripadaNYA. Sebab hanya Yesus yang dapat menolong kita. 2> Ketika ada masalah katakanlah  “jadilah kehendakMU Tuhan” (41-42). Kita harus tahu bahwa Tuhan punya kehendak, kedaulatan atas hidup kita. Sebab hidup kita miliknya Tuhan, telah ditebus oleh darah Yesus yang menyelamatkan kita. 3> Perlihatkan kepada setiap orang, bahwa masalah kita hanya bisa dipulihkan oleh Tuhan (43-44). Orang kusta datang kepada para Imam, untuk membuktikan bahwa penyakit kustanya telah disembuhkan oleh Yesus, bahkan dia mempersembahkan persembahan syukurnya. 4> Ketika ada masalah tetap muliakan Tuhan, jangan bersungut-sungut, bersyukurlah selalu pada Tuhan (45). Keempat langkah diatas, memastikan pada kita bahwa tidak masalah yang tidak dapat diselesaikan. Datang pada Tuhan Yesus, bersyukurlah selalu, membuat kita cakap menyelesaikan masalah. Sakit penyakit ataupun persoalan hidup menjadi bukti betapa rentan hidup manusia yang fana. Semuanya itu yang kita hadapi sebanarnya dapat mengarahkan diri kita kepada Tabib segala tabib, yaitu Tuhan Yesus. Hanya Dia yang dapat manyembuhkan segala penyakit dan persoalan hidup kita dengan sempurna. Percayalah kita diuji dengan sangat. Sungguhkah kita mau sembuh di tangan Tuhan Yesus? Sebab sejatinya; Tuhan Yesus mau kita semua sembuh dan sehat agar kita selalu dapat memuji dari memuliakan nama-Nya. “MARI KITA SEBAGAI ANAK-ANAK TUHAN ALLAH, MAU SELALU DATANG DAN MEMOHON PADA-NYA YANG PUNYA KUASA. BIARLAH KEHENDAK-NYA YANG TERJADI. DAN KITA MAU TETAP SELALU BERSYUKUR DAN MEMUJI MEMULIAKAN TUHAN ALLAH.” Damai Sejahtera dari Tuhan kita. Yesus Kristus selalu menyertai dalam kehidupan kita. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota: A.Wirahana.Spdk.Mth

Kriman Sahabat Terang Bagi Kota