Perenungan Pribadi Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:

                    "Batik"

     Kemarin, hari Minggu, 2-10-2016 kita bangsa Indonesia memperingati Hari Batik Nasional. Batik pernah diklaim sebagai identitas Malaysia, karya cipta rakyat Malaysia. Kita bersyukur polemik dan konflik antar negara tidak berkepanjangan karena ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Master pieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Pada tanggal itu, beragam lapisan masyarakat dari pejabat pemerintah dan pegawai BUMN hingga pelajar disarankan untuk mengenakan batik. Keputusan UNESCO (badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

     Acara Hari Batik Nasional 2016 akan diselenggarakan 2-9 Oktober di Museum Nasional, Jakarta. Beragam acara mulai jalan gembira, pasar batik, pameran batik, hingga dialog batik.

     'Hari Batik Nasional 2016, adalah tahun ke-7 setelah batik Indonesia dikukuhkan UNESCO sebagai pusaka budaya dunia'.

     Batik jadi identitas Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia, adakah identitas Indonesia melekat di dalam hidup dan cara hidup kita? Beberapa teman yang punya kesempatan ke luar negeri, katanya mengalami sedikit hambatan karena berKTP Indonesia: mungkin 'ada yang khawatir kita ini teroris, pedagang narkoba' dan sebagainya.

     Saya bersyukur, firman Tuhan Yesus Kristus tidak mencari salah siapa, tapi supaya kita memeriksa diri, Efesus 5:15 (TB): "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,". DIA juga menghendaki kita untuk terus diperbaharui, 'hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini, Kolose 3:10 (TB): "dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;" (JAWA94): "sarta wis ngrasuk kamanungsan anyar sing tansah dianyaraké déning kang nitahaké, yakuwi Gusti, manut pasemoné Gusti piyambak. Temah kowé padha bisa wanuh karo Panjenengané ing sasampurnané."

     DOA: "BAPA Sorgawi, kami bersyukur sebagai bangsa Indonesia. Roh KudusMU kiranya mengajar kami agar bukan hanya pakaian asli Indonesia yang kami kenakan tapi juga karakter kami tidak mempermalukan nama Indonesia, amin".

     Selamat memasuki hari ini: 'maju terus, tetap semangat jadi berkat', Jesus Christ bless you (sp).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota: A.Wirahana.Spdk.Mth

Kriman Sahabat Terang Bagi Kota