Perenungan Pribadi Slamet Priyanto
Perenungan Pribadi:
Ketika mendengar kata gonggong, yang terpikir adalah 'menggonggong', ada kaitannya dengan 'waung', anjing. Ternyata keliru.
Gonggong adalah nama siput khas Batam, media masa banyak menulis tentang siput ini 'Sederhana tapi Sedap Luar Biasa'
Gonggong merupakan siput laut berukuran sedang yang jika kita lihat, akan mengingatkan pada kerang besar yang kerap kali dijadikan terompet putri duyung di film-film. Gonggong ini kira-kira adalah versi kecilnya. Siput unik ini konon hanya ditemukan di Batam dan dijadikan kuliner khas Batam yang paling fenomenal.
Kuliner sederhana yang sangat populer siput gonggong ini memiliki rasa unik yang agak mirip dengan cumi. Teksturnya kenyal. Untuk memakannya, kita harus mengorek daging keluar dari cangkang dengan menggunakan tusuk gigi. Cara mengoreknya pun tidak bisa sembarangan. Arah mengorek harus mengikuti alur cangkang agar daging siput keluar dengan mulus. Salah mengorek bisa membuat daging terkoyak putus dan sisanya terbenam di dalam cangkang tanpa bisa kita korek lagi.
Mumpung ada di Batam, yang dikenal dengan 'kota kembar' dengan: Ambon, Bandar Lampung, Gimje di Korea Selatan, Johor Bahru di Malaysia, Kelang di Malaysia, Laguna di Filipina dan Singapura, semalam hingga lebih pukul 22.00 kami menikmati Batam di waktu malam dipandu oleh dik Wwn keponakan bapak Wdj.
Dik Wwn dengan sabar memandu dan membawa kami dengan mobilnya plesir selain ke pusat kuliner di Nagoya Hill Mall, juga ke pusat-pusat industri Batam, di situ kami saksikan bahwa Batam serasa tak pernah tidur. Industri di Batam terbagi menjadi industri berat dan industri ringan. Industri berat didominasi oleh industri galangan kapal, industri fabrikasi, industri baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan industri ringan meliputi industri manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri plastik dan lainnya. Selain itu Batam juga dikenal memiliki produksi galangan kapal terbesar di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau.
Sungguh tak kebetulan saya berada di Batam, meminjam istilah pak TK dari Lippo Karawaci 'ada Divine Appointment' supaya sayapun berdoa memberkati Batam bagi kesejahteraan Indonesia dan dunia, seperti firman Tuhan Yesus Kristus di kitab Yeremia 29:7 (TB): "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." (JAWA94): "Padha gawéa raharjané kutha-kutha sing kokenggoni ing pembuwangan iki. Kutha-kutha mau dongakna, suwunna berkah supaya kaparingan katentreman lan karaharjan."
Doa: "BAPA Sorgawi, kami bersyukur ada potensi luar biasa bagi kota-kota di Indonesia ini untuk kesejahteraan bagi manusia di bumi ini oleh karena anugerahMU, amin"
Selamat memasuki awal minggu ini 'diberkati jadi berkat', Jesus Christ bless you (sp)
"Gonggong"
Ketika mendengar kata gonggong, yang terpikir adalah 'menggonggong', ada kaitannya dengan 'waung', anjing. Ternyata keliru.
Gonggong adalah nama siput khas Batam, media masa banyak menulis tentang siput ini 'Sederhana tapi Sedap Luar Biasa'
Gonggong merupakan siput laut berukuran sedang yang jika kita lihat, akan mengingatkan pada kerang besar yang kerap kali dijadikan terompet putri duyung di film-film. Gonggong ini kira-kira adalah versi kecilnya. Siput unik ini konon hanya ditemukan di Batam dan dijadikan kuliner khas Batam yang paling fenomenal.
Kuliner sederhana yang sangat populer siput gonggong ini memiliki rasa unik yang agak mirip dengan cumi. Teksturnya kenyal. Untuk memakannya, kita harus mengorek daging keluar dari cangkang dengan menggunakan tusuk gigi. Cara mengoreknya pun tidak bisa sembarangan. Arah mengorek harus mengikuti alur cangkang agar daging siput keluar dengan mulus. Salah mengorek bisa membuat daging terkoyak putus dan sisanya terbenam di dalam cangkang tanpa bisa kita korek lagi.
Mumpung ada di Batam, yang dikenal dengan 'kota kembar' dengan: Ambon, Bandar Lampung, Gimje di Korea Selatan, Johor Bahru di Malaysia, Kelang di Malaysia, Laguna di Filipina dan Singapura, semalam hingga lebih pukul 22.00 kami menikmati Batam di waktu malam dipandu oleh dik Wwn keponakan bapak Wdj.
Dik Wwn dengan sabar memandu dan membawa kami dengan mobilnya plesir selain ke pusat kuliner di Nagoya Hill Mall, juga ke pusat-pusat industri Batam, di situ kami saksikan bahwa Batam serasa tak pernah tidur. Industri di Batam terbagi menjadi industri berat dan industri ringan. Industri berat didominasi oleh industri galangan kapal, industri fabrikasi, industri baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan industri ringan meliputi industri manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri plastik dan lainnya. Selain itu Batam juga dikenal memiliki produksi galangan kapal terbesar di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau.
Sungguh tak kebetulan saya berada di Batam, meminjam istilah pak TK dari Lippo Karawaci 'ada Divine Appointment' supaya sayapun berdoa memberkati Batam bagi kesejahteraan Indonesia dan dunia, seperti firman Tuhan Yesus Kristus di kitab Yeremia 29:7 (TB): "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." (JAWA94): "Padha gawéa raharjané kutha-kutha sing kokenggoni ing pembuwangan iki. Kutha-kutha mau dongakna, suwunna berkah supaya kaparingan katentreman lan karaharjan."
Doa: "BAPA Sorgawi, kami bersyukur ada potensi luar biasa bagi kota-kota di Indonesia ini untuk kesejahteraan bagi manusia di bumi ini oleh karena anugerahMU, amin"
Selamat memasuki awal minggu ini 'diberkati jadi berkat', Jesus Christ bless you (sp)
Komentar
Posting Komentar