Perenungan Pribadi Slamet Priyanto
Perenungan Pribadi:
"Lemah Lembut"
Masa kanak-kanak saya tinggal di kawasan kumuh pinggiran kota Semarang Timur. Kesan tak terlupakan ketika saya berada di tengah komunitas saya. Saya paling suka saat bermain 'pasaran'. Bermain 'kedhawung' untuk membuat tiruan agar-agar. Bermain perasan 'daun waru' untuk membuat tiruan minyak makan, dan bermain 'lempung' tanah liat untuk membuat tiruan roti, mobil, rumah, binatang, orang dan apa saja.
Yach, 'lempung' tanah liat punya karakter 'fleksibilitas yang amat tinggi' bisa jadi atau dijadikan apa saja. Orang macam begini, kumpul dengan orang miskin tidak kelihatan kaya, kunpul dengan orang bodoh tidak kelihatan pandai.
Lemah Lembut, Bukan Lemah, kelemah lembutan adalah kekuatan, orang sekeras apapun (keras hati, keras kepala) dapat dikalahkan oleh kelemahlembutan. Dalam dunia yang didominasi oleh siapa yang kuat--diktator yang kejam, pedagang obat terlarang yang tak berperasaan, penguasa hukum yang berpengaruh--tak seorang pun ingin menjadi orang lemah yang dimanfaatkan orang lain.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi (Matius 5:5). Ketika Tuhan Yesus Kristus mengatakan firman tsb, Dia tidak meminta kita menerima hidup begitu saja atau pasrah terhadap perlakuan orang lain. Dia menasihati para pengikut-Nya supaya patuh kepada Tuhan dan menyerahkan kekuatan mereka di bawah pengendalian-Nya.
Ilustrasi: Ada kerjasama yang mengagumkan antara seekor kuda yang kuat dan penunggangnya. Seekor hewan dengan ukuran dan kekuatan yang hebat, yakni tujuh atau delapan kali berat seorang pria, menyerahkan diri pada pengendalian tuannya. Seekor kuda dapat berpacu, melompat, berbelok, berjingkrak-jingkrak, atau berdiri tegak hanya dengan sedikit perintah dari si penunggang. Itulah kekuatan dengan kontrol yang sempurna. Dan, itu juga menjelaskan karakter kelemahlembutan mengendalikan kekuatan.
Doa: "BAPA Sorgawi, kami bersyukur atas teladan lemah lembut yang Tuhan Yesus Kristus berikan untuk kami teladani, amin"
Selamat memasuki hari baru, semangat! Jadikan kelemahlembutan kekuatan, Jesus Christ bless you (sp)
"Lemah Lembut"
Masa kanak-kanak saya tinggal di kawasan kumuh pinggiran kota Semarang Timur. Kesan tak terlupakan ketika saya berada di tengah komunitas saya. Saya paling suka saat bermain 'pasaran'. Bermain 'kedhawung' untuk membuat tiruan agar-agar. Bermain perasan 'daun waru' untuk membuat tiruan minyak makan, dan bermain 'lempung' tanah liat untuk membuat tiruan roti, mobil, rumah, binatang, orang dan apa saja.
Yach, 'lempung' tanah liat punya karakter 'fleksibilitas yang amat tinggi' bisa jadi atau dijadikan apa saja. Orang macam begini, kumpul dengan orang miskin tidak kelihatan kaya, kunpul dengan orang bodoh tidak kelihatan pandai.
Lemah Lembut, Bukan Lemah, kelemah lembutan adalah kekuatan, orang sekeras apapun (keras hati, keras kepala) dapat dikalahkan oleh kelemahlembutan. Dalam dunia yang didominasi oleh siapa yang kuat--diktator yang kejam, pedagang obat terlarang yang tak berperasaan, penguasa hukum yang berpengaruh--tak seorang pun ingin menjadi orang lemah yang dimanfaatkan orang lain.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi (Matius 5:5). Ketika Tuhan Yesus Kristus mengatakan firman tsb, Dia tidak meminta kita menerima hidup begitu saja atau pasrah terhadap perlakuan orang lain. Dia menasihati para pengikut-Nya supaya patuh kepada Tuhan dan menyerahkan kekuatan mereka di bawah pengendalian-Nya.
Ilustrasi: Ada kerjasama yang mengagumkan antara seekor kuda yang kuat dan penunggangnya. Seekor hewan dengan ukuran dan kekuatan yang hebat, yakni tujuh atau delapan kali berat seorang pria, menyerahkan diri pada pengendalian tuannya. Seekor kuda dapat berpacu, melompat, berbelok, berjingkrak-jingkrak, atau berdiri tegak hanya dengan sedikit perintah dari si penunggang. Itulah kekuatan dengan kontrol yang sempurna. Dan, itu juga menjelaskan karakter kelemahlembutan mengendalikan kekuatan.
Doa: "BAPA Sorgawi, kami bersyukur atas teladan lemah lembut yang Tuhan Yesus Kristus berikan untuk kami teladani, amin"
Selamat memasuki hari baru, semangat! Jadikan kelemahlembutan kekuatan, Jesus Christ bless you (sp)
Komentar
Posting Komentar