Perenungan Pribadi: Slamet Priyanto

Perenungan Pribadi:

                 "Usia Indah"


     Tidak setiap orang ingin disebut tua. Banyak orang Ingin tetap awet muda. Apa upayanya? Ada yang tidak jujur kalau ditanya berapa umurnya, ada yang malah marah kalau ada yang ingin tahu usianya, dst.

     Sebutan untuk panti untuk menampung orang tuapun kini telah berubah, kalau dulu dengan nama 'panti jompo', kini 'panti wreda'. Karena 'wreda' masih menunjukkan tua, lantas diganti lansia, lanjut usia. Adanya istilah lanjut, ditakuti dan kini telah menjadi 'usia indah' atau 'adi yuswa'.

     Sebenarnya, apa yang ditakuti orang jadi 'tua'? Mati! Yak, orang takut mati! Mengapa orang takut mati? Karena kalau mati, berarti semuanya berakhir, semua yang pernah dimiliki 'harus' ditinggalkan: pangkat, drajat, 'bondho donya', ilmu dan 'ngelmu', istri/suami/pacar cakep, dsb harus berakhir, tamat.

     Kalau tua takut mati, kenyataan yang ada bahwa untuk mati tidak harus tua, banyak orang yang mati muda. Kalau sakit terus takut mati, banyak orang yang mati tanpa sakit. Kemarin WA sahabat saya menceritakan temannya berumur 42 tahun, olahragawan, mati mendadak tanpa ada warta berita lebih dulu kalau mau mati.

     Terus? Kalau yang ditakuti itu mati, bukan tua, bukan sakit, mengapa tidak sejak sekarang yang kita cari 'Sang Sumber Hidup'? Inilah 'berita baru' atau 'baru berita' bagi yang belum tahu: DIAlah Tuhan Yesus Kristus (Yohanes 14:6). Percayailah DIA, percayakanlah hidup kita kepadanya, di setiap usia kita pasti menjadi 'usia indah', kita sudah tak perlu lagi makan minum obat awet muda.

     Tua? Siapa takut? Ingatlah janjiNYA yang tertera di Yesaya 46:4 (TB): "Sampai masa tuamu AKU tetap DIA dan sampai masa putih rambutmu AKU menggendong kamu. AKU telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; AKU mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (JAWA94): "Kowé Dakgéndhong wiwit isih bayi, mangka tekan umurmu wis tuwa lan kowé wis uwanen, AKU ora owah-gingsir. AKU sing nitahaké lan ngopèni kowé; iya AKU sing bakal ngluwari lan mitulungi kowé."
   
     Doa: "BAPA Sorgawi, betapa kami bersyukur atas usia kami sampai saat ini yang adalah anugerahMU, tuntun dan bimbing kami agar pada waktunya ENGKAU menjemput kami kedapatan 'indah pada waktunya', amin"

     Selamat menyambut sinar mentari pagi dan hari ini dengan wajah berseri, Jesus Christ bless you (sp)                        

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota: A.Wirahana.Spdk.Mth

Kriman Sahabat Terang Bagi Kota