Kiriman Sahabat Terang Bagi Kota Henny Sonjaya

Oleh -
DIMURNIKAN SEPERTI EMAS_

Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Ayub 23:10

Tidak tahukah Anda bhw Allah itu suka menguji manusia. Mengapa demikian? S'bab di Surga tdk ada barang rongsokan. Perjalanan dari Mesir ke tanah Kanaan(Israel) hanya membutuhkan waktu skitar 2 minggu perjalanan kaki.Tetapi Allah mmbawa b.Israel melewati Padang Gurun selama 40 th. Itu menyengsarakan bukan.Why? Alasannya lewat padang gurunlah akan tersingkap karakter mrk yg sesungguhnya dan Allah dgn sabar menunggu mrk membuang semua tabiat2 buruk mrk sampai bersih.  Ibarat Emas akan jadi murni 24 karat , bila semua unsur2 kotorannya yg nempel seperti kerak besi, timah, nikel, dsb habis lenyap, saat dibakar dalam tungku pembaraan api.

Nah, begitu pula saat Anda lahir baru, menerima Kristus di dalan hati Anda, sebetulnya Allah bisa membawa Anda langsung ke Surga. Namun kenyataannya tidak demikian. Anda akan mengalami byk ujian dan cobaan2 hidup yg bisa menyengsarakan. Kenapa? Yah, rumusnya ngak lain adalah bhw Anda harus bersih. Membuang hal2 yg tidak diperkenan Allah, yg masih nempel di dalam diri Anda. Misalkan: dosa2 kesayangan Anda, tabiat2 buruk sprti suka ngomel2/ngeluh tdk suka bersyukur, suka ngambek, egois, sombong, iri hati, tdk suka mengampuni, suka menipu, mencuri, tukang memfitnah, menggosip, menghina, suka menekan org lain, malas gak disiplin, tukang mabuk, perokok berat, mata duitan, mata keranjang, gede napzu (makan/ emosi), penakut,DLL..

Ingat, Allah Bapa Kita Maha Kasih. Ia ingin semua Anak2Nya Cemerlang dan Mulia kelak di Surga. Maka tdk ada cara lain, selain Dia membawa Kita  melewati pemurnian, padang gurun atau ujian2 yg diperlukan masing2 AnakNya. Entah itu lewat penyakit, lewat ujian keuangan, rumah tangga, dsb. Bahkan Allahpun terkadang menguji lewat berkat2nya juga. Ia ingin tahu bila seseorang sdh diberkati, apakah ia lebih mencintai hartanya/ duitnya atau Tuhan sendiri? Apakah ia mau berbagi juga utk pekerjaanNya di bumi?

So, Marilah kita terus datang kehadirat Tuhan, spy Ia memberi kesanggupan kpd Kita utk membuang semua apa yg masih nempel dlm diri kita yg harus dibuang, agar kelak didapatiNya kita tak bernoda dan tak bercacat cela. (read:Efesus 1:4, 1Tesalonika 3:13) *Amin_7x

**Tuhan Memberkati**

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kriman Sahabat Terang Bagi Kota

Oleh -
PERTOLONGAN TAK TERDUGA Bacaan: Galatia 6:7-10 NATS: Marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. (Galatia 6:10) Gary, seorang pendeta kaum muda di Michigan, pergi bersama sekelompok remaja dengan mobil van gereja ke North Dakota, Montana, dan Idaho. Mereka hendak berpetualang, bersekutu, dan mengalami tantangan rohani di Amerika Barat yang luas. Ide yang bagus. Namun mobil van tua yang mereka gunakan dan beberapa orang tertentu membuat perjalanan tidak menyenangkan. Ketika mobil van itu mogok di Montana, Gary menelepon sebuah gereja yang sama denominasinya dengan gerejanya. Ia menanyakan apakah anak-anak muda itu dapat bermalam di gereja tersebut. Mereka semua membawa kantong tidur, karena itu dapat tidur di lantai. Namun, pemimpin gereja itu tidak mengizinkannya. Rombongan itu terpaksa tinggal di motel selama dua hari sampai van itu selesai diperbaiki. Waktu terasa berjalan begitu lambat dan anak-anak muda itu mulai gelisah. M
Baca selengkapnya

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota: A.Wirahana.Spdk.Mth

Oleh -
SAHABAT PARA PENDOSA Bacaan: Matius 9:9-13 NATS: Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (Lukas 5:32) Suatu hari, ketika Yesus makan malam, "datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia" (Matius 9:10). Para pemuka agama pada zaman itu marah melihat perbuatan-Nya. Mereka menyimpulkan bahwa Yesus adalah sahabat orang berdosa, dan memang itulah kenyataannya. "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10). Secara moral Yesus memang menjauhi pendosa dan tidak melibatkan diri dalam cara hidup mereka. Namun, Dia tidak memisahkan diri dari orang-orang yang berdosa. Dia menghabiskan waktu bersama mereka dan menjadi sahabat mereka. Seperti Yesus, kita memang harus berelasi dengan semua orang dari segala lapisan masyarakat dalam aktivitas kita sehari-hari. Tertullian, seorang penulis berkebangsaan Romawi pada awal abad ketiga, menggambarkan hubung
Baca selengkapnya