Kiriman dari Sahabat Terang Bagi Kota " A.Wirahana.Spdk.Mth
KEBOHONGAN TERBESAR
Bacaan: 1Yohanes 1
NATS: Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (1Yohanes 1:8)
Ketika seorang pendeta sedang berjalan-jalan, ia bertemu sekelompok anak laki-laki yang mengelilingi seekor anjing. Karena mengkhawatirkan keselamatan anjing itu, ia menghampiri mereka dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Salah satu dari mereka menjawab, "Anjing tua ini tersesat, tetapi kami masing-masing menginginkannya. Kami memutuskan bahwa barangsiapa menceritakan kebohongan terbesar, dialah yang akan mendapatkannya."
"Kalian seharusnya tidak mengadakan kontes berbohong," kata pendeta itu. "Berbohong itu dosa! Ketika seusia kalian, saya tidak pernah berbohong!" Keheningan menyelimuti selama beberapa menit. Kemudian saat ia mengira perkataannya dapat mereka terima, seorang dari mereka menatapnya dan berkata, "Baiklah, ia menang. Berikan anjing itu padanya."
Kita boleh tersenyum, tapi faktanya kita semua telah melakukan kebohongan besar. Kita mentolerir beberapa kebohongan dan membuat pernyataan yang dilebih-lebihkan, misalnya menambah panjang ikan yang kita tangkap. Namun kita tidak akan setoleran itu bila ditipu dan dicurangi dalam bisnis atau ketika suatu ketidakbenaran mengancam reputasi kita. Namun, setiap orang yang berkata bahwa ia tidak berdosa, melakukan kebohongan terbesar.
Apa yang ditinggalkan kebohongan pada kita? Rasa bersalah, menurut 1 Yohanes 1:8. Namun perhatikan kabar baik yang tertera pada ayat berikutnya, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." Itulah kebenaran yang perlu kita ketahui. Dan tidak ada kebohongan! -HVL
KEBOHONGAN MUNGKIN DAPAT MENUTUPI JEJAK ANDA
NAMUN TIDAK DAPAT MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN.
Selamat pagi. Jesus loves us.
Bacaan: 1Yohanes 1
NATS: Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (1Yohanes 1:8)
Ketika seorang pendeta sedang berjalan-jalan, ia bertemu sekelompok anak laki-laki yang mengelilingi seekor anjing. Karena mengkhawatirkan keselamatan anjing itu, ia menghampiri mereka dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Salah satu dari mereka menjawab, "Anjing tua ini tersesat, tetapi kami masing-masing menginginkannya. Kami memutuskan bahwa barangsiapa menceritakan kebohongan terbesar, dialah yang akan mendapatkannya."
"Kalian seharusnya tidak mengadakan kontes berbohong," kata pendeta itu. "Berbohong itu dosa! Ketika seusia kalian, saya tidak pernah berbohong!" Keheningan menyelimuti selama beberapa menit. Kemudian saat ia mengira perkataannya dapat mereka terima, seorang dari mereka menatapnya dan berkata, "Baiklah, ia menang. Berikan anjing itu padanya."
Kita boleh tersenyum, tapi faktanya kita semua telah melakukan kebohongan besar. Kita mentolerir beberapa kebohongan dan membuat pernyataan yang dilebih-lebihkan, misalnya menambah panjang ikan yang kita tangkap. Namun kita tidak akan setoleran itu bila ditipu dan dicurangi dalam bisnis atau ketika suatu ketidakbenaran mengancam reputasi kita. Namun, setiap orang yang berkata bahwa ia tidak berdosa, melakukan kebohongan terbesar.
Apa yang ditinggalkan kebohongan pada kita? Rasa bersalah, menurut 1 Yohanes 1:8. Namun perhatikan kabar baik yang tertera pada ayat berikutnya, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." Itulah kebenaran yang perlu kita ketahui. Dan tidak ada kebohongan! -HVL
KEBOHONGAN MUNGKIN DAPAT MENUTUPI JEJAK ANDA
NAMUN TIDAK DAPAT MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN.
Selamat pagi. Jesus loves us.
Komentar
Posting Komentar