perenungan pribadi Slamet Priyanto


⁠⁠[22:58, 8/15/2016] +62 👍
⁠⁠[23:01, 8/15/201⁠⁠⁠⁠⁠

⁠⁠⁠⁠

⁠⁠[23:19, 8/15/2016] Sopar Sitorus: 🙏🏻
⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠
⁠⁠[23:20, 8/15/2016] +62 877-2228-7763
⁠⁠[23:24, 8/15/2016] +62 877-2228-7
⁠⁠

⁠⁠⁠⁠

⁠⁠[23:26, 8/15
⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠
⁠⁠[05:32, 8/16/2016] Slamet Priyan
"Guru"
Sebagai insan pendidik, saya merasa hancur hati ketika menyaksikan Metro TV hari Minggu, 14-8-2016 pukul 13.00 dimana ada seorang guru SMK2 Makasar bernama Dahrul pengampu mata pelajaran Arsitek dipukul orang tua murid hingga harus masuk rumah sakit, dioperasi dan dinyatakan cacat tetap. Kejadiannya berawal saat Dahrul tiba di kelas 2.2 sekitar pukul 08.00 Wita, dia meminta siswa-siswanya mengeluarkan alat gambar. Namun, MA, salah satu muridnya tidak membawa satupun alat yang ditugaskan, berupa pensil, mistar, dan buku gambar. 'Tapi saya tidak personalkan itu', kata Dahrul di Mapolsek Tamalate. Dasrul jengkel lantaran MA keluar masuk kelas tanpa izin saat proses belajar mengajar berlangsung. 'Saya melarangnya, tapi MA malah mengeluarkan kata-kata kotor, jadi saya tegur dan tepuk di bagian badan', jelasnya. 'Tidak terima dengan perlakuan saya, MA langsung menghubungi ayahnya. Tak lama setelah itu kira-kura pukul 11.30, saya bertemu MA dan ayahnya'. Tanpa bicara apa-apa Dahrul langsung dipukul oleh ayahnya dan juga oleh MA. Sebagai insan Pancasila yang hidup di NKRI yang telah 71 tahun merdeka ini saya juga merasa hancur hati ketika ada penganiayaan, penghakiman terhadap dogma, pengajaran, denominasi satu kepada lainnya, merasa bahwa pengajarannya paling benar. Orang-orang seperti itu tentu amat melukai semangat persatuan kesatuan di negeri yang berbineka tunggal ika ini. Bagi kita yang gemar menghakimi, Tuhan Yesus Kristus memberikan larangan keras seperti dituliskan di kitab Matius 7:1 (TB): "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." (JAWA94): "Aja padha ngadili wong liya, supaya kowé dhéwé iya ora diadili déning Gusti". Doa: "BAPA Sorgawi, kami bersyukur, oleh anugerahMU NKRI memperoleh kemerdekaannya hingga 71 tahun, ajarilah kami ya Roh Kudus untuk mengisi kemerdekaan ini untuk saling menghornati bukan saling menghakimi, amin". Selamat beraktifitas, merdeka! Jesus Christ bless you (sp).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota: A.Wirahana.Spdk.Mth

Kriman Sahabat Terang Bagi Kota