Kesatuan Roh
Kesatuan Roh.
Jemaat Efesus pada masa pelayanan Rasul Paulus terdiri dari orang kaya dan orang miskin, kaum Yahudi dan non Yahudi, pria dan wanita, para tuan dan budak. Seperti pada umumnya, dimana ada perbedaan, pasti ada pergesekan. Salah satu permasalahan yang disebutkan Paulus dalam tulisannya adalah perihal kesatuan. Namun, cermatilah perkataan Paulus tentang masalah ini dalam Efesus 4:3. Ia tidak mendorong mereka untuk "giat menciptakan atau membangun kesatuan." Ia memerintahkan mereka untuk berusaha"memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera." Kesatuan itu telah ada karena umat percaya diikat bersama oleh satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu TUHAN, satu iman, satu baptisan, satu ALLAH dan BAPA dari semua.(ay.4-6).
Bagaimana caranya kita " memelihara kesatuan"? Dengan cara mengemukan pendapat dan keyakinan kita yang berbeda-beda dengan sikap rendah hati, lemah lembut, sabar (ay.2). Roh Kudus akan memberikan kepada kita kuasa untuk bertindak penuh kasih saat menghadapi orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita. (Albert Lee/SH). Bagaimana kita belajar damai dengan sesama? (Memelihara Kesatuan Roh) TUHAN memberikan kita karunia rohani yang memampukan kita untuk saling melayani dan menolong dan memampukan kita membangun dalam kasih. Tetapi yang utama adalah kita perlu melakukan perubahan dalam hidup kita, kita perlu hidup berbeda dari orang tidak percaya dan intinya kita harus menjadi manusia baru seperti dalam Efesus 4,....jangan hidup lagi sama seperti orang-orang tidak mengenal Allah (17).....berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama(22),...supaya kamu diperbaharui didalam roh dan pikiranmu (23),....dan mengenakan manusia baru(24),.... Buanglah dusta dan berkatalah benar (25),....janganlah mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras(28),....janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu (29),....segala kepahitan, kegemaran, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang diantara kamu (31)...., tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain penuh kasih mesra dan saling mengampuni(32)...Gb
Jemaat Efesus pada masa pelayanan Rasul Paulus terdiri dari orang kaya dan orang miskin, kaum Yahudi dan non Yahudi, pria dan wanita, para tuan dan budak. Seperti pada umumnya, dimana ada perbedaan, pasti ada pergesekan. Salah satu permasalahan yang disebutkan Paulus dalam tulisannya adalah perihal kesatuan. Namun, cermatilah perkataan Paulus tentang masalah ini dalam Efesus 4:3. Ia tidak mendorong mereka untuk "giat menciptakan atau membangun kesatuan." Ia memerintahkan mereka untuk berusaha"memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera." Kesatuan itu telah ada karena umat percaya diikat bersama oleh satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu TUHAN, satu iman, satu baptisan, satu ALLAH dan BAPA dari semua.(ay.4-6).
Bagaimana caranya kita " memelihara kesatuan"? Dengan cara mengemukan pendapat dan keyakinan kita yang berbeda-beda dengan sikap rendah hati, lemah lembut, sabar (ay.2). Roh Kudus akan memberikan kepada kita kuasa untuk bertindak penuh kasih saat menghadapi orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita. (Albert Lee/SH). Bagaimana kita belajar damai dengan sesama? (Memelihara Kesatuan Roh) TUHAN memberikan kita karunia rohani yang memampukan kita untuk saling melayani dan menolong dan memampukan kita membangun dalam kasih. Tetapi yang utama adalah kita perlu melakukan perubahan dalam hidup kita, kita perlu hidup berbeda dari orang tidak percaya dan intinya kita harus menjadi manusia baru seperti dalam Efesus 4,....jangan hidup lagi sama seperti orang-orang tidak mengenal Allah (17).....berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama(22),...supaya kamu diperbaharui didalam roh dan pikiranmu (23),....dan mengenakan manusia baru(24),.... Buanglah dusta dan berkatalah benar (25),....janganlah mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras(28),....janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu (29),....segala kepahitan, kegemaran, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang diantara kamu (31)...., tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain penuh kasih mesra dan saling mengampuni(32)...Gb
Komentar
Posting Komentar