Kelas On Line Komunitas Terang Bagi Kota. Minggu 14 08 2016

Kelas on line 14 Agustus 2016
Injil Markus

Sebagian besar dari kita, orang kristen, kurang mengenal Markus sang penulis Injil, ini yg membuat saya sedikit minat untuk berbagi tentang penulis ini
Yohanes Markus yg menjadi penulis kitab Injil Markus ini diperkirakan menuliskannya pada thn 55-65M dimasa dia menjabat uskup Alexandria
Alkitab mencatat bahwa ia adalah keponakan dari Barnabas yg menemani Paulus pada misi penginjilanya yang pertama
Keluarga Yohanes Markus cukup kaya, rumah Ibunya “Maria” sering dijadikan tempat ibadah Di Yerusalem. (Kisah rasul 12:12)
Pada misi Paulus pertama bersama Barnabas (Kisah rasul 12:25) ini Yohanes Markus meninggalkan team di Pafos dan kembali ke Yerusalem
Dalam Kisah Para Rasul 15 dituliskan mengenai perselisihan antara Paulus dan Barnabas. Perselisihan ini sepertinya sepele. Waktu itu Paulus berencana untuk melanjutkan pekabaran Injil dengan cara kembali ke kota-kota yang pernah mereka kunjungi. Waktu itulah Barnabas mengajukan supaya mereka kembali mengajak Yohanes atau disebut Markus. Yang sebelumnya memang menyertai pelayanan mereka.
Paulus lalu melanjutkan pelayanannya bersama Silas ke wilayah Siria sementara Barnabas dan Markus pergi ke siprus
Kisah rasul 15:37-39
Namun dimasa Akhir pelayanan Paulus ia menulis surat kepada Timotius, meminta menjemput Yohanes Markus untuk menemaninya (2 Tim 4:11).
Tuhan bisa mengubahkan seseorang sekalipun ia sebelumnya adalah seorang yg penakut dan introfert menjadi seorang uskup (pemimpin) yang berani, hingga sejarah gereja menuliskan kematiannya sebagai martir
“Markus 14:51-52 (TB) Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.”
dalam beberapa buku penafsiran diperkirakan yg ditulis pada Markus 14:51-52 ini adalah sang penulis sendiri yaitu Markus remaja
 Jadi ia hidup pada masa Yesus hidup
 namun bukan merupakan 12 murid utama
 yang menarik adalah fakta bahwa Yohanes Markus adalah anak PA (murid) langsung dari rasul Petrus
 Setelah penolakan oleh rasul Paulus, selanjutnya Markus berada dibawah asuhan rasul Petrus. Diperkuat dengan tulisan rasul Petrus dalam 1 Petrus 5:13, dimana disebutkan Markus sebagai sebutan anakku
”Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus,  anakku (uiov)” (1 Pet 5:13)

 Injil yang diakui (dikanonisasi) hanya 4 itu saja sebab hanya 4 tulisan ini yang mempunyai nilai ilahi dan kebenaran didalamnya.
namun dalam sejarah ada bbrp injil lainnya yang dimasukkan sebagai "pesudopigrapha" (tulisan palsu/semu)
mungkin yang pernah didengar adalah injil barnabas, injil thomas, injil yudas dll
salah satunya pseudopigrafa injil petrus. namun fakta menunjukkan bahwa Injil dari rasul Petrus yang sesungguhnya adalah injil Markus ini
[Menurut catatan gereja mula-mula, Markus menulis Injilnya berdasarkan penuturan Petrus. Eusebius mengutip tulisan Papias (~60-130), uskup Hierapolis, sekitar tahun 120M, demikian:
 "Ini juga dikatakan oleh penatua (Yohanes): Markus, yang menjadi penterjemah bagi Petrus, menulis dengan teliti, meskipun tidak berurutan, apa yang diingat-nya [Petrus] dari perkataan atau tindakan Kristus. Karena dia [Markus] tidak mendengar sendiri maupun menjadi pengikut langsung dari Tuhan, tetapi kemudian, seperti saya katakan, menjadi pengikut Petrus, yang menyesuaikan pengajarannya menurut kebutuhan pendengarnya, tetapi tidak dengan maksud untuk memberikan riwayat yang beruntunan dari pengajaran Tuhan, sehingga Markus tidak keliru ketika menuliskan sejumlah hal menurut ingatannya. Karena dia berhati-hati dalam satu hal, yaitu tidak menghilangkan apa pun yang didengarnya, maupun tidak menyatakannya dengan tidak tepat." Hal-hal ini dituliskan Papias mengenai Markus.
— Eusebius, Hist. Eccl., iii. 39
beberapa bukti dari Injil markus
dalam Markus 4:36, Sejumlah detail kecil-kecil di Injil Markus ini membuktikan informasi yg berasal dari saksi mata. Misalnya dalam cerita Yesus menenangkan angin ribut, hanya Injil Markus menuliskan detail bahwa ada "kapal lain" yang mengikuti kapal yang ditumpangi Yesus. Seorang saksi mata yang biasa berlayar (Petrus, misalnya) mampu mengingat hal ini dibanding orang-orang lain yang sama-sama menyaksikan peristiwa itu
 sementara penulis Matius hanya memfokuskan pada inti peristiwa Yesus meredakan angin ribut ini, tanpa memperhatikan hal sedetail petrus
 kedua
 kutipan bahasa Aram dengan terjemahan Yunani, misalnya di Markus 5:41 menunjukkan informasi langsung dari saksi mata:

"Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
 perhatikan bahwa di injil Matius dan Lukas mencatat bahwa peristiwa Yesus membangkitkan anak Yairus ini hanya ditemani 3 saksi mata saja yaitu Yohanes, yakobus dan Petrus
 sementara di injil markus ayat 40 nya hanya menyebutkan bahwa Yesus mengusir semua orang itu (yg mentertawakan) dan bersama ayah ibu nya MEREKA masuk ke kamar anak itu
sehingga bisa disimpulkan bahwa tulisan Markus yg seolah ia ada secara langsung dalam peristiwa itu tentu disampaikan oleh salah satu dari 3 orang saksi tadi
Kis 10: 35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran  berkenan kepada-Nya. 10:36 Itulah firman  yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan  damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.  10:37 Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, 10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi  Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan  semua orang yang dikuasai Iblis , sebab Allah menyertai Dia. 10:39 Dan kami adalah saksi  dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.  10:40 Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri,
 ini adalah gaya penginjilan Petrus saat ia menginjili Kornelius.
 to the point
Bandingkan dengan Markus 1:1  "Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah."
Langsung to the point dinyatakan dalam satu kalimat, kemudian dilanjutkan dgn cerita Yohanes pembaptis dan pelayanan Yesus sesudahn dibaptis dan memanggil 12 muridnya hingga karya penebusan.
Seperti khotbah Petrus di serambi salomo pada kisah rasul pasal 2, gaya penyampaian yg lugas dan to the point
Walaupun dalam penulisan injil Markus, ketokohan Petrus sering terlibat ‘pembicaraan pribadi’ dengan Yesus, namun yang menarik penulis injil Markus mampu melakukan ‘retorika-narasi’ yang disatu sisi menceritakan Petrus yang mempunyai sudut pandang sebagai individu dalam memandang kondisi Yesus dari sudut pandangnya ‘yang benar dan keliru’, namun disisi lain tidak mengubahnya sebagai tokoh kerasulan yang tidak perlu dipertanyakan kembali kualifikasi Petrus sebagai rasul.
Keistimewaannya penulis ini memberi respek tentang kredibilitas kisah Petrus yang menceritakan dirinya yang menyaksikan sebuah kisah transformasi yang didapat melalui kegagalan, mengenali diri sendiri dan restorasi, Inilah komponen paling signifikan mengenai injil yang ditulis oleh Markus
Sehingga tulisan Eusibius diawal tadi memperoleh dukungan kuat dari konten kitab Injil markus itu sendiri

 Bagi orang percaya pada masa itu perkataan KRISTUS dan ANAK ALLAH ini sudah tidak perlu diperdebatkan lagi.

yang terpenting dari pembahasan kita malam ini, kita belajar sebagai murid

Ciri khas injil Markus yaitu: dalam kisah-kisahnya Markus jarang menggunakan waktu masa lampau (past tense). Yang sering digunakan adalah present tense). Gaya ini dibuat untuk menghadirkan Yesus secara konkrit di tengah-tengah kehidupan pembacanya
Dalam kitab markus ada perbedaan yg menyolok antara Firman bagi khalayak ramai yg disampaikan dgn perumpamaan dan dibandingkan dgn Firman bagi murid-muridNya (lihat mark 10:32)

yang terpenting buka melihat "cara"nya , tapi hakekatnya. Itulah sebabnya dalam markus 12 digambarkan Yesus harus bertanya jawab dengan orang saduki, farisi, ahli taurat untuk menujukkan HAKEKAT sesungguhnya dari PERINTAH TUHAN (FIRMAN) yg mereka punya itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiriman Dari Sahabat Terang Bagi Kota: A.Wirahana.Spdk.Mth

Kriman Sahabat Terang Bagi Kota